taushiyah rasul pada abdullah bin salam

Abdullah bin Salam dikenal sebagai salah satu ulama’ Yahudi yang langsung mengakui kenabian Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam begitu beliau tiba di Madinah. Ia, di Madinah, juga terkenal ‘alim, shalih, mulia, dan dihormati oleh kaumnya, orang Yahudi, baik dari Bani Qainuqa’, Bani Nadhir, maupun Bani Quraizhah. Kisahnya cukup unik, mengingat ia berasal dari kaum paling bebal sedunia.

Dalam ar Rahiqul Makhtum, Syaikh Shafiyyurrahman al Mubarakfury mengisahkan proses keislamannya. Saat Rasul baru saja sampai di Madinah, segera saja ia menemui Rasul dan mengajukan beberapa pertanyaan yang tidak bisa dipahami kecuali oleh seorang nabi. Mendengar jawaban dari Rasul, seketika itu pula ia menerima Islam sebagai diin-nya.

Riwayat lain menyebutkan secara spesifik hadis-hadis yang diungkapkan Rasul kepada Abdullah bin Salam saat ulama’ Yahudi ini menghampiri beliau. Berikut ini adalah beberapa hadis seperti dinukil dari kitab ar Rahiqul Makhtum.

Wahai seluruh manusia, sebarkanlah salam, berikanlah makanan, sambunglah tali persaudaraan, shalatlah pada malam hari ketika semua orang sedang tidur, niscaya kalian akan masuk surga dengan damai. (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, ad Darimi)

Tidak masuk surga orang yang tetangganya tidak aman dari gangguannya. (HR Muslim)

Seorang muslim adalah jika muslim lainnya selamat dari gangguan lidah dan tangannya. (HR Bukhari)

Seseorang di antara kalian tidak disebut beriman sehingga dia mencintai bagi saudaranya apa yang dia cintai bagi dirinya sendiri. (HR Bukhari)

Mu’minin itu bagaikan satu tubuh. Jika matanya sakit, maka seluruh tubuhnya ikut merasakan sakit. Jika kepalanya yang sakit, maka seluruh tubuhnya ikut merasakan sakit. (HR Muslim)

Mu’min bagi mu’min lainnya itu seperti satu bangunan, yang satu menguatkan yang lain. (Muttafaqun ‘alaih)

Janganlah kalian saling membenci, jangan saling mendengki, jangan saling bermusuhan, dan jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara, dan seorang muslim tidak diperbolehkan mengabaikan saudaranya lebih dari tiga hari. (HR Bukhari)

Muslim itu adalah saudara bagi muslim lainnya, tidak menzhalimi dan menelantarkannya. Barangsiapa berada dalam kebutuhan saudaranya, maka Allah berada dalam kebutuhannya. Barangsiapa menyingkirkan darinya satu kesusahan, maka Allah akan menyingkirkan darinya satu kesusahan dari berbagai macam kesusahan hari akhirat. Barangsiapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat. (Muttafaqun ‘alaih)

Kasihanilah siapa yang ada di muka bumi, niscaya yang ada di langit akan mengasihimu. (HR al Baihaqi)

Mencaci orang mu’min itu adalah kefasiqan dan membunuhnya adalah kekufuran. (HR Bukhari)

Menyingkirkan gangguan dari jalan itu shadaqah, dan hal ini dianggap sebagai salah satu dari cabang iman. (Muttafaqun ‘alaih)

Shadaqah itu memadamkan kesalahan-kesalahan sebagaimana air yang memadamkan api. (HR Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah)

Siapa saja muslim yang mengenakan pakaian kepada muslim lainnya yang telanjang, maka Allah akan mengenakan pakaian dari pelepah surga kepadanya. Dan siapa saja muslim yang memberi makan muslim lainnya yan glapar, maka Allah akan memberinya makan dari buah-buah surga. Dan siapa saja muslim yang memberi minum muslim lainnya yang haus, maka Allah memberinya minum dari minuman yang harum dan tertutup. (HR Abu Dawud dan Tirmidzi)

Takutlah api neraka sekalipun dengan memberikan separuh kurma. Jika engkau tidak mendapatkannya, maka cukup dengan kata-kata yang baik. (HR Bukhari)

Tinggalkan komentar