Arsip

Tag Archives: haditsul ifk

Medan Badar mengabadikan dialog dua sahabat cilik ini: Mu’adz bin Amr bin al Jumuh dan Mu’adz bin ‘Afra’ radhiyallahu ‘anhuma. Dikisahkan langsung oleh sahabat mulia nan kaya namun zuhud, ‘Abdurrahman bin ‘Auf, namanya kini harum. Sebagai salah satu pejuang Badar termuda dari kalangan sahabat. Empat belas dan tiga belas masing-masing usianya. Dan kisahnya, kini, tertulis rapi dalam Shahih Bukhari.

“Aku,” kata Ibnu ‘Auf, “berada dalam sebuah barisan saat perang Badar. Aku menoleh kanan dan kiriku, terdapat dua pemuda yang masih belia. Dan aku khawatir akan keduanya.”

Beliau melanjutkan kisahnya. “Wahai paman,” kata salah seorang di antara dua Mu’adz itu, “tunjukkan padaku mana yang bernama Abu Jahl.”

Ibnu ‘Auf terkaget. “Apa yang ingin engkau perbuat padanya?” Jawaban Mu’adz bin Amr begitu dahsyat. “Aku dengar dia telah melukai Rasulallah shallallahu ‘alaihi wasallam. Wallahi! Jika aku melihatnya, tak kubiarkan hitam mataku dengan hitam matanya berpisah hingga salah satu dari kami mati!”

Singkat cerita, seperti mereka yang jujur pada kata-katanya sendiri, serupa seorang sahabat tak dikenal yang syahid karena anak panah di lehernya, atau semisal dr. Abdul Aziz al Rantisi yang diterjang roket Apache, Allah menggenapkan ucapan pemuda ini. Benteng tangguh berupa manusia-manusia tegap nan sigap pengawal Abu Jahl berhasil ditembus. Tak tanggung-tanggung, bocah ingusan ini berhasil Read More