dengan mesin waktu,
pernah aku menjumpa istana madyan
pernah aku hinggap di bumi seribu menara
pernah aku berjalan di antara pilar colloseum
kulihat fir’aun
sosok pongah yang mengaku penguasa kerajaan
yang pernah meminta haman
membuat menara untuk melihat tuhan;
pribadi congkak yang menolak kebenaran
ah, ternyata ia melestarikan perbudakan
dan sihir yang kekanak-kanakan
kutengok Caesar
dan aku sendiri jadi saksi
bahwa ribuan manusia telah mati
saat dihadapkan pada singa yang begitu punya hati
merobek-robek jasad yang takkan bangun lagi
bahkan saat ia berkenyang-kenyang dengan darah dan babi
kuhampiri sosok gagah itu di istana putih
menanyakan nasib para hamba yang menahan perih
saat menyediakan bahunya untuk sang titisan dewa
yang tak mampu hidup bahkan dengan tiga ribu nyawa manusia;
tak ketinggalan pula Read More