Baru saja saya membaca artikel lawas tentang sekularisme (mungkin, seperti kata James Wood, penulis artikel itu, lebih tepat disebut agnotisisme atau ateisme) dengan subtema seperti judul artikel ini di situs newyorker.com. Artikelnya tergolong narasi panjang, khas The New Yorker, dan saya pikir cukup lengkap untuk memahami masalah yang ingin diungkapkan penulis secara umum.
Saya kira, ini termasuk artikel berkategori layak baca bagi mereka yang bergiat melawan isu sekularisme, pluralisme, dan liberalisme. Agar lain kali, jawaban kita atas isu itu bisa lebih berbobot dan “beradab”; berdasarkan dalil dan argumen yang jelas, sambil tetap memahami karakteristik lawan bicara kita, tak sekedar bullying. Toh, mereka yang berpaham sekularisme, pluralisme, atau liberalisme itu tak akan melepaskan paham itu begitu saja dengan bullying yang mereka terima.
Saya pikir, ini juga sesuai dengan nasihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pada kita, “Khatiibun naas, ‘alaa qadri uquulihim. Khatiibun naas, ‘alaa lughati qaumihim. Anzilun naas manaazilahum.”
Ada beberapa hal yang menjadi catatan saya tentang artikel ini. Pertama, saya melihat memang ada persepsi yang berbeda antara pemahaman pemikir Barat yang di antaranya dikutip dalam artikel itu terhadap agama secara umum dengan persepsi banyak ulama terkait Islam. Misalnya, yang sangat sering terjadi adalah Islam dipandang sebagai agama yang serupa dengan agama lain di dunia. Akibatnya, negara didesak untuk memberikan perlakuan yang sama antara Islam dengan agama lainnya.
Padahal, Islam berstatus sebagai diin (secara bahasa kira-kira artinya “sistem hidup”) yang mengatur semua sendi kehidupan manusia, tak hanya mengatur hubungannya dengan rabb semesta alam. Ada hal khusus yang diatur dalam Islam dan itu tak menjadi tuntutan dalam agama lain.
Misalnya begini: Allah menghendaki kaum muslimin untuk memurnikan ketaatan hanya padaNya, salah satunya adalah dengan tidak menjadikan selain Allah sebagai musyarri’ atau pembuat syariat. Pertanyaannya, adakah hal seperti ini juga Read More