karena tak semua yang terbaca
jadi terekam oleh pena,
maka aku bertanya pada angin dari putaran-putaran gila ini
adakah ia layak; pantas; ditulis lagi?
ataukah ia sekedar gulagula
yang mengantar sorak semut
dan pada akhirnya, mengikat lidah manusia
supaya mereka mengumpat?
seperti kata yang kerap kauulang
supaya mudah jemari menggaris makna,
aku juga kerap berusaha mencari arti
kenapa aku berusaha setengah mati
mengejarmu
mengejar ikhlasmu, maksudku
seperti mereka yang mencinta dalam diam
yang cuma bisa melihat dari jauh
tanpa berucap sepatah kata pun,
aku melepas semua;
semua yang kutulis, semua yang kubaca
dan mendengar mereka meraung
meski akhirnya terpantul oleh karang
untuk apa? untuk mengejarmu
mengejar ikhlasmu, maksudku
karena tak semua yang tertulis
jadi diperhitungkan,
aku mundur dan mulai membaca lagi
-RSP-